Selasa, 07 Agustus 2012

Brenti jo Bagate : " Cari Senang ato Siksa..??"


BAGATE kata yang sudah tidak asing di telinga masyarakat SULUT... Yup... Kegiataan mabuk-mabukan ini di lakukan semua kalangan tak memandang usia dan status sosial,bahkan BAGATE sudah jadi tradisi masyarakat SULUT. Setiap ada acara ucapan syukur maupun kumpul-kumpul dengan teman,Alkohol atau lebih populer dengan CAP TIKUS ini sudah menjadi minuman wajib. 


Bagate sudah di anggap hal yang biasa,entah mereka tidak tahu atau tidak mau tau lagi dengan dampak negatif yang timbul akibat mengkomsumsi alkohol. Miris memang padahal dalam agama masing-masing kita sudah jelas menentang orang mabuk minuman keras.


 "Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras,engkau serta anak-anakmu,bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun" [Imamat 10:9]

 Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya… ” [Al-Qur'an 2:219]

Banyak contoh dampak negatif yang di timbulkan akibat mengkumsumsi alkohol baik di media masa maupun kita lihat secara langung.Berikut dampak alkohol dari berbagai aspek kehidupan:

KESEHATAN
Orang yang mengkomsumsi alkohol rentan terkena penyakit kanker,jantung,gangguan pernafasan,gangguan hati,tekanan darah tinggi,sistem kekebalan tubuh menurun dan masih banyak lagi. Semakin sering dan semakin banyak jumlah alkohol yang dikonsumsi, semakin besar pula resiko terjangkit penyakit di atas.

SOSIAL
Orang yang mabuk pada umumnya sudah tidak bisa berpikir secara secara jernih serta tingkat emosional tinggi,banyak diantaranya melakukan masalah sosial dan menggangu kamtibnas. Tidak hanya diri sendiri namun orang lain juga kena getahnya seperti Menggangu keamanan dan kenyaman orang lain,merusak fasilitas umum,resiko kecelakaan kendaraan,tindak kriminal pencurian,pemerkosaan,penganiayaan dll

KELUARGA
Dampak terhadap keluarga antara lain, beban ekonomi semakin tinggi,mental dan sosial orang tua atas hancurnya masa depan anak,putus sekolah,sering terjadi kekerasan dalam rumah tangga antara orang tua dan anak,suami dan istri yang berujung pada perceraian.

Dari dampak di atas dapat kita simpulkan bahwa Minuman Keras = Racun, yang merusak tubuh dan hubungan sosial kita. Tapi mengapa masih banyak yang mengkomsumsinya? Banyak alasan yang di lontarkan mereka,

KAMSEUPAY
Kamseupay,Ga gaul kata-kata ini merupakan pistol yang selalu menodong anak muda sekarang untuk mengkomsumsi alkohol. Menurut pandangan mereka tidak mabuk berarti orang itu udik dan tidak tau bergaul. Apakah patokan gaul itu harus merusak tubuh?? Jika mau di katakan gaul, penuhi otak kita dengan ilmu yang berguna serta bertemanlah dengan pengetahuan. Dengan begitu kita bisa berprestasi dan tunjukan bahwa kita berguna bagi diri sendiri,keluarga, dan khususnya untuk kemajuan Sulut yang lebih baik.

ANAK MAMA
Bersyukurlah bahwa kita masih di katakan anak mama dengan tidak mengkomsumsi alkohol. Berarti kita tidak menyia-nyiakan pengorbanan orang tua kita dengan tidak merusak masa depan kita,sebenarnya yang harus malu para pemabuk, apa bedanya mereka dengan anak tikus kalau mabuk tidur di selokan atau cuma tahu berbuat onar. Teguhkan prinsip hidup kita jangan terhasut dengan omong yang berujung pada kekecewaan

COBA-COBA
Bermula dengan coba-coba, awalnya sedikit lama-lama ketergantungan. Kalau istilah orang Sulut 'mula-mula 1 sloki lama-lama 1 grem', miris memang sudah tau racun tapi tetap mau merasakan. Sama saja kita menginvestasikan tubuh kita pada kehancuran, mana ada orang yang mau coba-coba merusak kesehatan atau merusak masa depan dengan mabuk.

PELARIAN DARI MASALAH
Putus cinta,di pecat,masalah kelurga,ataupun galau menjadi alasan dari beberapa orang mabuk-mabukan. Orang yang lari pada minuman keras itu tidak pernah berpikir bahwa apa yang mereka lakukan itu lebih memiliki efek yang lebih besar atau lebih memperkeruh masalah yang di hadapi. Masih banyak cara yang bisa kita lakukan jika kita ada masalah, jangan hanya lari dari masalah ke mabuk-mabukan tapi hadapi masalah dan jauhkan diri dari mabuk-mabukan.


TRADISI?
Katanya Bagate sudah menjadi tradisi orang Sulut setiap ada acara atau nongkrong dengan teman-teman, minuman keras sudah mejadi minuman yang harus ada. Atas dasar apa mengatakan itu sebuah tradisi? Ingat Moto Sulawesi Utara "Si Tou Timou Tumou Tou" dengan mengatakan bagate adalah tradisi berarti moto kita artinya orang hidup mematikan orang lain. Apa jadinya dengan Provinsi kita tercinta yang selalu kita banggakan ini jika hanya di penuhi masyarakat yang haus mabuk-mabukan? Mari lewat program Polda SULUT "Brenti Jo Bagate" kita tunjukan bahwa SULUT merupakan Provinsi yang Aman dan menjadi Daerah yang di berkati dan menjadi berkat.

Hidup itu pilihan,semua ada di tangan kita masing-masing.. Tapi cobalah pikir....
~ Kalau kita masih bisa sehat untuk apa kita memilih untuk sakit-sakitan
~ Kalau kita masih bisa berprestasi untuk apa kita memilih depresi
~ Kalau kita masih bisa hidup sukses untuk apa kita memilih hidup melarat
~ Kalau kita masih bisa di sanjung orang lain untuk apa kita memilih untuk di olok-olok
~ Kalau kita masih bisa duduk di kursi sebagai pemimpin untuk apa kita memilih duduk di jalanan atau tidur di selokan
~ Kalau kita masih bisa panjang umur untuk apa kita memilih memperpendeknya..
~ Kalau kita masih bisa dihargai untuk apa kita memilih dimaki dan dihindari
~ Kalau kita masih bisa berkat bagi orang lain untuk apa kita memilih menjadi batu sandungan


Make your choice from now...



"Cari Senang ato Siksa?..??"
Brenti jo bagate
SUKSESKAN GERAKAN ANTI MABUK 2012




4 komentar:

  1. Great artikel, pembhasannya lengkap, setuju alkohol itu cuma menyusahkan, cuma senang sesaat selanjutnya penderitaan

    BalasHapus
  2. Double wow buat postingannya stev, anak muda bgt.. Semoga yang lain baca juga biar ga da lagi kacau gara-gara cuma mabuk.. Like this

    BalasHapus